Adisty
Minggu, 07 Januari 2018
Minggu, 03 Desember 2017
SYNTAX
Apa itu Syntax?
Dalam linguistik, kata syntax berasal dari bahasa Yunani
yang merupakan gabungan dari kata synyang berarti “bersama”, dan kata taxis yang berarti “rangkaian”, “urutan”. Jadi syntax adalah salah satu dari
cabang ilmu linguistik yang mempelajari kaidah yang menentukan bagaimana kata
membentuk frasa dan frasa membentuk kalimat. Secara etimologis istilah syntax adalah
menempatkan bersama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat dan
kelompok-kelompok kata menjadi kalimat.
Ada dua bagian kalimat yang sangat penting dalam menganalisis syntax,
yaitu: frasa dan klausa.
- Frasa
(Phrase)
Frasa merupakan sekelompok kata yang mempunyai fungsi sebagai suatu unit
pada sebuah kalimat (suatu kelompok kata yang membentuk unit gramatikal). Frasa
(Phrase) terbagi dalam beberapa, yaitu;
1. Frasa Nomina (Noun
Phrase)
Frasa nomina adalah frasa yang berasal dari kata benda (nouns) yang
berfungsi sebagai subjek atau objek kalimat. Frasa nomina adalah suatu nomina
atau pronominal yang didahului oleh determinan atau kata sandang atau suatu
nomina yang didahului oleh satu atau lebih adjektiva yang keseluruhanya
didahului kata sandang. Contoh :
1) The Doctor
det
noun
2) A beautiful girl
2) A beautiful girl
det adjective noun
2. Frasa Verba (Verb Phrase)
Frasa verba merupakan frasa yang terdiri dari gabungan kata kerja bantu
(axiliary verb) dengan kata kerja (verbs). Frasa verba adalah verba yang
berfrasa. Frasa verba terdiri dari frasa tunggal yang terkadang merupakan
gabungan dari main verb ( verba utama) dan auxiliary verb ( kata kerja bantu),
namun dapat pula ditambahkan specifiers, complements, dan adjuncts. Contoh :
Binar has taken the job.
aux verb
He has
been coming late everyday.
aux verb
3. Frasa Adjektiva (Adjective Phrase)
Frasa kata sifat atau adjektiva adalah frasa yang berasal dari kata sifat
yang digunakan untuk memberi sifat kepada kata benda (nouns) atau kata ganti
(pronoun).
Tony lost his dark brown briefcase.
AdjP
4. Frasa Adverbial (Adverb Phrase)
Frasa adverbial adalah frasa yang berfungsi sebagai kata keterangan yang
digunakan untuk menerangkan kata kerja (verbs).
Mika usually gets up early.
AdvP
AdvP
5. Frasa Preposisi (Prepositional Phrase)
The
book on
the bathroom floor is swollen from shower steam.
Prep.P
Prep.P
- Klausa
(Clause)
Klausa bebas (main clause) adalah klausa bebas (independent clause) yang
terdapat di dalam sebuah kalimat majemuk (complex sentence).
- Klausa
Bebas (Independent Clause)
Klausa bebas adalah klausa yang mempunyai struktur lengkap dan berpotensi
menjadi kalimat mayor.
2. Klausa Terikat (Dependent Clause)
Klausa terikat adalah klausa yang mempunyai struktur tidak lengkap,
biasanya disertai unsur-unsur konjungsi subordinatif. Klausa terikat juga dapat
didefinisikan sebagai klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat
sempurna, hanya mempunyai potensi sebagai kalimat tidak sempurna. Dilihat dari
fungsinya, klausa terikat ini dapat dibedakan, yaitu;
- Klausa Nomina (Noun Clause)
Klausa yang bertindak sebagai nomina ditandai dengan adanya wh-words, how, dan that. - Klausa Adjektiva (Adjective Clause)
Klausa terikat yang bertindak sebagai adjektiva ditandai dengan adanya relative pronoun, yaitu who, whom, which, whose, dan that. - Klausa Adverbial (Adverbial Clause)
Klusa terikat yang bertindak sebagai adverbial ditandai dengan subordinate conjunction.
Senin, 20 November 2017
Senin, 30 Oktober 2017
Half the regional languages are in extinction
Half
the regional languages are in extinction
Our country was called as a second country with the most mother tongue in the world.
But some of regional languages have became extinct. The
causes are diverse for instance the number of speakers has decreased,
catastrophe that cause of the death of certain language user and than attitude
as a society that rate negatively is one of the cause.
The fact of regional languages
2
|
700
|
646
|
67
|
11
|
Indonesia
is a second country which have the most regional languages in the world.
|
Indonesia
has regional languages around 700.
|
Until
2016, as many as 646 areas of undocumented in language office.
|
67
regional languages have been charted vitality by language office.
|
11
regional languages have declared extinct by language office.
|
Status of regional lnguages in Indonesia
Extinct (11 languages)
Maluku
and North Maluku Areas
- Kajeli/Kayeli Language
- Piru Language
- Moksela Language
- Palumata Language
- Ternateno Language
- Hukumina Language
- Hoti Language
- Serua Language
- Nila Language ( Papua)
- Mawes Language (Papua)
Lose ground
1. Hitu
Language (Maluku)
2. Tobati
Language (Papua)
Stabile, still endangered (14 languages)
1. Buru
Language (Maluku)
2. Lisabata
Language (Maluku)
3. Luhu
Language (Maluku)
4. Meoswar
Language (Papua)
5. Kuri/Nabi
Language (Papua)
6. Aframa/Usku
(Papua)
7. Gresi
Language (Papua)
8. Ormu
Language (Papua)
9. Somu/Toro
Language (Papua)
10. Mandar
Language (Sulawesi)
11. Minahasa
Language (Sulawesi)
12. Kerinci
Language (Sumatera)
13. Senggi Language (Senggi, Papua)
14.
Pamona
Language (Morowali, Sulteng)
Critical, threatened
1. Hukung
Language (Maluku)
2. Samasuru
Language (Maluku)
3. Mander
Language (Papua)
4. Namla
Language (Papua)
5.
Usku
Language (Papua)
6. Makleu
Language (Papua)
7. Bku
Language (Papua)
8. Mansim
Borai Language (Papua)
9. Ponosokan
Language (Sulawesi)
10. Konjo
Language (Sulawesi)
11. Bajau
Tungkai Satu (Sumatera)
12. Lematang
Language (Sumatera)
13. Dubu
Language (Keerom, Papua)
14. Irarutu
Language (Fakfak, Papua)
15. Podena
Language (Sarmi, Papua)
16. Sangihe
Talaud (Minahasa, Sulut)
Minahsa (Gorontalo)
Critical, threatened
1. Reta
Language (NTT)
2. Saponi
Language (Papua)
3. Ibo
Language (Maluku)
4. Meher
Language (Maluku Tenggara Barat)
Langganan:
Postingan (Atom)